Makalah Bisa download disini
MAKALAH SENI RUPA TERAPAN
(makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata
pelajaran seni budaya)
Disusun oleh :
Aryatmono Siswadi, S.Pd, MA
NIP. 196509221990031010
SMP NEGERI 2 GRINGSING
Jl. Raya Raya Surodadi Gringsing Batang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan Kebesaran- NYA sehingga kita semua
dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun
juga panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha esa, karena hanya dengan limpahan-NYA
Makalah dengan judul "SENI RUPA TERAPAN" ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya
bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Gringsing, 1 Pebruari 2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN
KATA
PENGANTAR ......…………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI ..………………………………………………………………….
2
BAB I
PENDAHULUAN ..……………………………………………………. 3
A. Latar
Belakang………………………………………………………… 3
B.
Tujuan…………...………………………………………………….… 3
C. Ruang
Lingkup……………………………………………………...… 3
BAB II
TINJAUAN TEORI………………………...………….………………. 4
A. Seni Rupa
Terapan…………………………………….…………….… 4
B. Jenis
Seni Rupa Terapan……………………………………………… 5
C. Tokoh
Seni Rupa……………………………………………………… 8
D. Sampel
Materi…………………………………………………………
BAB III
PENUTUP & KESIMPULAN…………………………………………7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni merupakan suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan
yang luar biasa sehingga merupakan sesuatu yang elok atau indah. Kebutuhan akan
seni budaya merupakan kebutuhan manusia yang lebih tinggi diantara urutan
kebutuhan lainnya. Seni budaya berkaitan langsung dengan kesejahteraan,
keindahan, kebijaksanaan, ketentraman, dan pada puncaknya merupakan proses
evolusi manusia untuk makin dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu,
seni budaya akan berkembang apabila masyarakat makmur dan sejahtera.
B. Tujuan
Tujuan dalam
pembuatan makalah ini yaitu dalam pemenuhan tugas yang telah diberikan oleh
guru pengajar.
C. Ruang
Lingkup
Dalam
pembuatan makalah ini kami hanya membahas tentang seni rupa terapan saja.
BAB II
TINJAUAN TEORI
SENI RUPA
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
A. Seni
Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang
untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
(kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya
selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang
indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Contoh benda
seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda
anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan
furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan
untuk tujuan melestarikan nilai-nilai tradisi dan adat dalam proses serta
teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk, model, teknik, dan media
memiliki keunikan/karakteristik tersendiri,sebagaikekayaansenibudaya.
Karya seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya
seni rupa yang memiliki fungsi pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan
media yang ada di daerah setempat, sebagai aset atau kekayaan budaya nasional.
Seni rupa terapan (applied
art) adalah
karya seni rupa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi
tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni rupa bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis
adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan
dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis
adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai
misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil. Berdasarkan
bentuknya, karya seni rupa terapan bisa dibedakan menjadi 4 kategori, antara
lain :
1.
Rumah Adat
4.
Seni Kriya
a. Rumah
Adat
Rumah adat di indonesia mempunyai
bentuk yang beranekaragam. Apabila melihat struktur bangunan rumah adat di
Indonesia secara keseluruhan maka kita bisa membedakan bangunan adat ini
berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk dan bahan bakunya. Sebagai contoh
yaitu rumah beratap joglo di jawa, rumah beratap gonjong di minangkabau, Rumah
panggung di Kalimantan.
b. Senjata
Tradisional
Berbeda dengan fungsi senjata di
masa lalu, penggunaan senjata tradisional saat ini lebih sering ditujukan
sebagai peralatan untuk bekerja. Ada pula yang menggunakannya sebagai
perlengkapan ritual, perlengkapan pakain adat, pertunjukan seni tradisional,
dan sebagai benda hias. Contohnya, Mandau dari Kalimantan, Celurit
dari Madura, Pasa Timpo
dari Sulawesi Tengah, Kujang dari Jawa Barat dan lain
lain.
c. Transportasi
Tradisional
Alat Transportasi yang masih
mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai di
wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda, pedati dan becak.
d.
Seni Kriya
Seni Kriya sangat luas, namun secara
garis besar bisa dibagi dalam 4 kelompok, antara lain :
1.
Kriya Pahat
B. Jenis seni rupa terapan
Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
1.
Seni bangunan/ arsitektur berupa banguna tanah, tempat
tinggal, kantor, masjid dan lain-lain.
2.
Gambar ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan
untuk menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan
untuk mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas
dari bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa
terdapat di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
3.
Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu
karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.
4.
Seni kriya terapan, dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa karya seni rupa terapan adalah semua karya desain dan kriya
terapan. Karya desain yaitu sebuah rancangan yang bertujuan untuk membuat suatu
benda yang memiliki fungsi praktis, contohnya : desain rumah, desain kursi,
atau desain komunikasi visual. Karya seni kriya terapan yaitu karya seni rupa
dua dan tiga dimensi yang pembuatannya mengutamakan ketrampilan tangan dengan
tingkat ketelitian dan kerajinan yang tinggi. Karya seni kriya disebut juga
seni kerajinan (crafts). Ada bermacam-macam seni kriya antara lain : kriya
kayu, kriya kulit (tatah sungging), kriya logam, batik dan anyaman. Karya kriya
terapan berupa benda-benda pakai yang dibuat dengan mengandalkan keterampilan
tangan, seperti kipas yang terbuat dari anyaman bambu, kursi rotan, benda-benda
gerabah yang terbuat dari tanah liat, dan lain sebagainya.
a.
Desain rumah
b.
Desain kursi
1. Hasil
Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Benda-benda seni rupa terapan yang
dihasilkan di bagian daerah di wilayah Indonesia diantaranya yang
terkenal adalah:
A. Seni batik
adalah sebagai budaya nasional yang sudah banyak dikenal di mancanegara.
Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki karya seni batik yang berbeda jenis
dan coraknya. Batik termasuk karya seni terapan dua dimensi yang
umumnya digunakan sebagai nama motif atau corak batik. Antara lain : Batik
Solo, Batik Yogyakarta, Batik Bayumasan (Purwokerto), Batik Laseman
(Lasem-Rembang), Batik Bakaran (Pati), Batik Cirebon, Batik Pekalongan (corak
Pekalongan), Batik Madura, Batik Palembang, Batik Garut (Jawa barat), Batik
Bali, Batik Tuban (Jawa Timur).
B. Kerajinan keramik dari Kasongan Yogyakarta, Purwakarta, Sompok, Mayong
(Jepara), Bojonegoro (Jawa Timur), Bandung, dan Kedu.
C. Kerajinan kain tenun dari daerah Troso (Jepara), Bali, Garut,
Yogyakarta, Tuban, Lombok, dan Timor.
D. Kerajinan kuningan dari Juwana Pati (Jawa Tengah).
E. Kerajinan ukir perak bakar dari Kota Gede Yogyakarta.
F. Kerajinan anyaman dari bahan alami untuk benda tas,
keranjang, tikar, dan topi. Daerah asal Tangerang, Kudus, Kedu, Tasikmalaya dan
Bali.
G. Kerajinan tangan untuk cinderamata (souvenir) dari daerah Surakarta,
Jepara,Yogyakart, Jakarta, Bali, Bandung, Palembang, Makassar, dan Samarinda.
H. Kerajinan wayang kulit (Wayang / boneka yang terbuat dari kulit
berbentuk dua dimensi) digunakan untuk seni perdalangan atau sebagai hiasan.
Dihasilkan dari daerah Yogyakarta, Surakarta, Kedu, Bali, dan Jawa Timur.
I. Wayang Golek (boneka berbentuk tiga dimensi) dihasilkan dari
daerah, Bandung, dan Yogyakarta (Jawa tengah)
J. Kerajinan ukir kayu, yang
menghasilkan benda-benda ukir berupa perabotan rumah tangga ukir (meja, kursi,
tempat tidur, almari, dan hiasan dinding) dan gambar relief. Daerah penghasik
ukiran kayu antara lain Jepara, Bali, Kalimantan, Madura, dan Papua (suku
Asmat), Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, dan Palembang
K. Kerajinan topeng kayu dari
daerah Yogyakarta, Surakarta, Betawi, Cirebon, Bali, dan Bandung.
L. Kerajinan merangkai janur.
Jawa Tengah, Bali dan Yogyakarta.
M. Kerajinan bordir berasal dari daerah Kudus dan Tasikmalaya.
2. Media dan Teknik Seni
Rupa Terapan Daerah Setempat
a. Media
(bahan/alat) yang digunakan umumnya bahan alami dn yang mudah didapat dari
daerah setempat. Contoh media seni terapan tradisional (daerah setempat)
umumnya menggunakan yang harganya murah, mudah terjangkau masyarakat umum/luas,
bambu, kayu, tanah liat, jenis rumput-rumputan (untuk anyaman), eceng gondok,
tempurung (batok) kelapa, kulit kerang, kulit hewan, batu marmer, batu andesit,
dan daun-daunan.
b. Teknik (cara) yang digunakan dalam pembuatan karya
seni terapan daerah setempat atau tradisional pada umumnya sangat sederhana
yaitu dengan menggunakan tangan atau dengan alat bukan mekanis (mesin).
Misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun, ukirankayu, kain tenun, kain
songket keramik tradisi, wayang kulit dan golek, bordir, sulaman, kain batik.
Dikerjakan secara perorangan atau kelompok. Dengan cara (teknik) ukir, pahat,
anyam, aplikasi, jahit, butsir, membentuk.
C. TOKOH SENI RUPA
- TOKOH SENI RUPA MANCA NEGARA
1. Hieronymous
Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
2. Frans Hals,
1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
3. Leonardo da
Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
4. Michelangelo (Pemahat,
Pelukis – Italia)
5. Vincent van
Gogh (Pelukis
– Belanda)
6. Rembrand Van
Rijn (Pelukis
– Belanda)
7. Pablo
Piccaso (Pelukis – Spanyol)
8. Rubens (Pelukis
– Belanda)
9. Titian
10. Teodhore
Gericault (Pelukis – Prancis)
11. Jacques
Louis David, 1748-1825 (Pelukis – Prancis)
12. Ingres, 1780-1867 (Pelukis
– Prancis)
13. Claudio
Monet, (Pelukis – Prancis)
14. Edouard
Manet, (Pelukis – Prancis)
15. Piere
Auguste Renoir, (Pelukis – Prancis)
16. Salvador
DalÃ, (Pelukis
– Spanyol) .
·
TOKOH SENI RUPA INDONESIA ;
1. Affandi (Pelukis)
3. Basuki
Abdullah (Pelukis)
5. Lee Man Fong
(Pelukis)
6. Otto Djaya (Pelukis)
7. Dullah (Pelukis)
8. Soedjojono (Pelukis)
9. Wakidi (Pelukis)
10. Soenaryo (Pelukis)
11. I Nyoman
Nuarta (Pematung)
12. I Nyoman
Gunarsa (Pelukis)
13. Antonio
Blanco (Pelukis)
14. Lee Mayor (Pelukis)
15. Rudolf Bonet
(Pelukis)
16. Heng
Ngantung (Pelukis)
D. SAMPLE
MATERI
1. BATIK
Batik adalah
kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari
budayaIndonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa
lampaumenjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga di masalalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan
sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya
laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena
ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat
padacorak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan
membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Contoh Batik
Batik Batang
|
Batik Solo
|
BATIK Cirebon
|
2 .ORNAMEN
RUMAH ADAT
Ornamen Batak
Ornamen Toraja
|
3.
Contoh Karya
Terapan
Karya Seni Terapan
|
Karya Seni Terapan
|
PENUTUP
Kesimpulan :
Seni
rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik, garis,bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa
terapan adalah hasil karya seni rupa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi
karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi
praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang
rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga,
kursi ukir, dan bingkai foto.
·
Seni Kulit
·
Seni Ukir
·
Seni Anyaman
·
Seni
Batik
·
Seni Keramik
·
Seni Tenun
·
Seni Logam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar